Setiap orang memiliki naluri untuk mencintai. Naluri itu terbentuk sebagai kodrat manusia dalam hidup terutama hidup bersosial. Ketika rasa cinta itu tercurah kepada lawan jenis, secara sosial akan terjadi interaksi komplek yang mempengaruhi perilaku seseorang.
Perilaku itu dapat termanifestasikan dalam bentuk perhatian, keinginan untuk memiliki, bahkan kebutuhan secara biologis.
Dalam menjalin hubungan, banyak orang lebih menikmati perasaan “diberi” daripada “memberi”, begitupun antara “dicintai” dan “mencintai”, lebih banyak orang memilih; dicintai. Pada kenyataannya mencintai dan dicintai adalah sebentuk kenikmatan dalam sebuah hubungan.
Dicintai dan mencintai menjadi sebuah kebutuhan yang harus hadir dalam suatu hubungan, ketimpangan yang terjadi pada salah satunya akan membuat ketidaknyamanan dalam menjalin hubungan.
Memilih untuk menjadi orang yang selalu dicintai namun tak pernah berusaha menjadi “pecinta” yang baik bagi pasangan malah menunjukkan jika anda seseorang yang inferior, manja, dan pasif. Harus ada timbal balik positif dalam menjalin hubungan agar terbentuk kerjasama yang baik.
Sebagai contoh dalam memberikan perhatian pada pasangan di pagi hari, tak melulu pasangan wanita yang memasakkan sarapan buat anda, sekali waktu berilah kejutan dengan memasak masakan buatan anda sendiri yang istimewa. Usaha anda untuk tampil berbeda pada hal-hal kecil seperti itu dapat memberi keharmonisan dalam mengarungi perjalanan cinta anda.
Bagikan informasi tentang Salah Besar jika Dicintai dan Mencintai, Anda Memilih Dicintai kepada teman atau kerabat Anda.
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
Belum ada komentar untuk Salah Besar jika Dicintai dan Mencintai, Anda Memilih Dicintai